Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mukmin Yang Kuat Lebih Baik Dan Lebih Dicintai Allah..!!! Alasan Umat Muslim Harus Menjadi Orang yang Kuat..!!!




Manakah di antara sahabat Nabi SAW yg tak pandai berperang? Carilah di antara mereka, mana yg tak bisa menunggang kuda, memanah, atau bermain pedang.

Secara umum, hampir seluruh sahabat Nabi Muhammad SAW mempunyai keahlian tersebut. Memang merekalah orang yg sibuk beribadah, belajar Alquran, dan mengkaji hadis-hadis Nabi SAW. Namun di sisi lain, mereka adalah orang-orang kuat.

Sebut saja, sang panglima perang tak terkalahkan, Khalid bin Walid. Disamping menjadi seorang sahabat paling shaleh, Khalid adalah seorang pejuang tak terkalahkan.

Ia pernah memimpin 40 ribu pasukan kaum muslimin yg mampu mengalahkan 240 ribu pasukan Romawi. Keberanian sang panglima benar-benar membuat musuhnya gentar. 

Khalid bersama 200 orang pasukan berkuda nekat menerobos 120 ribu pasukan Romawi. Ia membabat habis puluhan ribu pasukan Romawi. Khalid tak hanya soleh dan ahli ibadah, tetapi kuat dan berani dari segi fisik.

Inilah yg menjadikan para sahabat begitu mulia. Disamping mereka kuat dari segi keimanan, mereka juga kuat dalam hal duniawinya.

Inilah yg dipesankan Rasulullah SAW, "Mukmin yg kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada mukmin yg lemah, dan pada keduanya ada kebaikan." (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Nasa'i).

Bukannya Allah SWT tak mencintai mukmin yg lemah. Namun, ketika mukmin yg kuat disandingkan dengan mukmin yang lemah, tentulah mereka yang kuat mendapat kencintaan lebih dari Allah SWT.

Kuat dalam artian bukan hanya kuat iman. Definisi kuat dalam hadis ini mencakup kekuatan fisik, finansial, ekonomi, politik, dan seterusnya.

Disamping kekuatan iman, para sahabat Nabi SAW mempunyai kekuatan fisik yg tak diragukan lagi. Kekuatan fisik mereka teruji dengan kemenangan-kemenangan yg mereka raih dalam perperangan.

Walau fisik mereka dihabiskan untuk beribadah, tapi semua mereka akan terjun ke medan perang ketika panggilan jihad ditabuh.

Disamping itu, para sahabat juga kuat dari segi finansial. Misalnya saja, sahabat Nabi yg disebut dalam daftar 'asyarah mubasyirina biljannah' (sepuluh orang yg dijamin masuk surga), ternyata sembilan diataranya adalah orang kaya.

 Bukannya Allah SWT tak sayang dgn orang beriman yg miskin, tetapi Allah SWT lebih sayang dgn orang beriman lagi kaya.

Demikian juga di bidang-bidang lainnya seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan seterusnya. Para sahabat Nabi adalah orang-orang yg memegang tampuk perekonomian di masanya. 

Lihat pula para ulama di masa tabi'in dan tabi' tabi'in.
Mereka para ulama yang menguasai disiplin ilmu di bidang lain.

 Ibnu Sina', disamping menjadi ulama, ia juga pakar di bidang kedokteran. Al Batani, disamping seorang ulama, ia seorang astronom dan matematikawan. Masih banyak lagi contoh lainnya.

Begitulah seharusnya seorang muslim yg ideal. Disamping kuat imannya, ia juga kuat di bidang-bidang yg lain.
Ia tak ketinggalan menggeluti bidang-bidang keduniawian, bahkan lebih hebat dibanding yang lain.

 Menjadi seorang muslim tak hanya baik dalam hubungan vertikal dgn Allah SWT. Seorang muslim juga tampil dan menjadi orang terdepan dalam hubungan horizontalnya sesama manusia.



http://www.muslimcyber.net/2016/12/mukmin-yang-kuat-lebih-baik-dan-lebih.html