Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

WOW !!! TERNYATA NIKAH DI USIA MUDA BANYAK MANFAATNYA


Masa muda adalah  masa usia yg sangat produktif dan penuh dengan aktifitas serta pertumbuhan status sosial yang sangat rentan jika tidak dilakukan kepada hal-hal yang positif.

Banyak anak muda yang menghabiskan waktu keasyikan pacaran yang enggak jelas bahkan banyak juga yang sampai kebablasan merupakan trend  para muda-mudi di jaman sekarang ini, padahal hal ini sangat di sayangkan jika hal itu dihindari untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para syabab (pemuda) untuk menikah. Mungkin sebagian dari anda ada yang belum tau apa itu syabab kan? Syabab jika di artikan ke dalam bahasa indonesia adalah “Pemuda

Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya. (HR Bukhari)

Timbul sebuah pertanyaan sebaiknya umur berapakah yang pantas untuk menikah? Mungkin anda pernah membaca buku Indahnya Pernikahan Dini dari Fauzil Adhim yang menerangkan, syabab yaitu sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh serta dalam usia yang belum mencapai 30 tahun. Asalkan telah mempunyai ba'ah (kemampuan), oleh karena itu ia dianjurkan untuk segera menikah.

Sekarang terbukti, banyak sekali manfaat dari menikah di usia muda di balik perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  ini.
  • Diri Lebih Terjaga Dari Dosa

Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menikah pada usia muda adalah dapat membantu menundukkan pandangan serta lebih mudah memelihara kemaluan.
Bagi seorang yang melakukan nikah di usia muda biasanya lebih terjaga dari dosa zina; baik zina mata, zina hati, maupun zina tangan.

  • Merasakan Kebahagiaan Yang Lebih

Pada riset National Marriage Project’s 2013 di Amerika Serikat (AS) memaparkan, bahwa persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun. Mereka lebih bahagia karena mereka umumnya belum mempunyai lebih banyak ego-ambisi.

Pada pasangan muda ini lebih mudah menerima pasangan hidupnya. Meskipun saat sang suami belum mapan secara ekonomi dan akibatnya hidup yang serba pas-pasan namun mereka tetap bisa lebih enjoy dengan kondisi tersebut. Hal ini sejalan dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah oleh kalian gadis perawan, sebab (..salah satunya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit.”
  • Kepusaan Yang Lebih Dalam Melakukan Jima’

Pada pasangan yang telah menikah di umur dua puluhan biasanya lebih cenderung melakukan jima’ lebih sering daripada mereka yang menikah lebih lambat. Pada hasil studi Dana Rotz dari Harvard University pada 2011 memaparkan, menunda usia menikah empat tahun terkait dengan penurunan satu kali jima’ dalam sebulan.

"Pada tingkat kepuasan, menikah pada usia muda bisa lebih energik, salah satunya dengan dukungan fisik yang masih prima bisa memberikan hubungan suami istri lebih menikmati".

Hal ini sangat bersesuaian dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah gadis perawan, sebab ia lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya dan lebih hangat farjinya…”
  • Dari Segi Emosional Lebih Terkontrol

Menikah di usia muda terbukti lebih cepat proses pendewasaan pada pasangan tersebut. Maksudnya, jika menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol emosinya. Hal ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya pendamping dan tersalurkannya “kebutuhan batin.” Dan itulah diantara makna sakinah dalam Surat Ar Rum ayat 21.

Sebagaimana hasil riset sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010 mendukung hal ini. Menurut hasil riset tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.
  • Lebih Mudah Untuk Meraih Cita-cita

Pada beberapa orang biasanya suka menunda menikah hanya karena untuk mencapai jenjang karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu.

Padahal ketika seseorang telah menikah ia menjadi lebih tenang dan merasakan sakinah. Maka dari itu dengan ketenangan dan stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan beraktifitas apa pun, baik dakwah maupun mencari maisyah ( pekerjaan/rejeki). Maka tidak mengherankan jika banyak orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang menikah di usia 20-an.
  • Baik Untuk Masa Depan Anak-Anak. 

Lebih baik bagi masa depan anak-anak di sini bukan berarti menikah di usia muda memungkinkan anak sudah dewasa saat Anda pensiun. Meskipun, hal itu juga bisa menjadi salah satu pertimbangan. Namun yang lebih penting dari itu, menikah di usia muda dan memiliki buah hati di usia muda, saat Anda belum mapan secara ekonomi berarti Anda dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit getirnya kehidupan.

Atinya mereka telah mencicipi  perjuangan Anda.Dan jangan sampai anak-anak hanya tahu fasilitas dan hidup enak tanpa merasakan hidup adalah perjuangan.

Wallahu a’lam bish shawab.

Sekarang bagaimana dengan mu Sobat? Apakah sudah mempunyai calon?
Mudah-mudahan Sobat deberikan pendamping yang Sholeh & Sholehah, Amin

Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].

Silahkan LIKE & BERBAGI artikel ini agar pahala menebar kebaikan juga Sobat dapatkan.
Salam Silaturrahim, Moga bermanfaat.